TWITTERMU=MUSIKMU+SUARAMU!!

Begitu banyak band indie baru yang bermunculan di dunia musik Indonesia, khususnya di Kota Bandung. Mereka hadir satu-persatu dengan tema dan konsep yang hampir sama yang disuguhkan kepada khalayak luas. Hal tersebut membuat khalayak sedikit kesulitan membedakan band- band tersebut. Harus ada ciri khas yang ditonjolkan yang tentu saja berbeda dari band-band lainnya. Untuk itu, dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat agar orang lebih mengenal dan mengingat band-band baru tersebut.

Salah satu contoh strategi pemasaran yang dapat dilakukan, serta terbukti kesuksesannya dalam memasarkan atau mempromosikan band-band baru adalah media sosial twitter. Dengan mengupdate status di twitter, sebuah band dapat menyebarkan informasi seputar kegiatan bandnya, sehingga khalayak umum dapat memantau aktivitas dari band tersebut. Dengan aktifnya menggunakan medi sosial pun, sebuah band akan lebih naik namanya, setidaknya di dunia maya, untuk kemudian diteruskan di dunia nyata.

Lewat media sosial twitter, band tersebut pun dapat menarik followers untuk bisa mengikuti kuis atau games yang berhubungan dengan band terkait, dan pemenang dari kuis tersebut berhak mendapatkan hadiah berupa merchandise band tersebut, sebut saja kaos atau jaket. Hal ini memungkinkan nama band lebih dikenal, karena mulai tersebarnya merchandise band di kalangan masyarakat. Dengan banyaknya orang yang mengenakan merchandise band tersebut, akan menarik perhatian masyarakat lainnya yang kemungkinan menjadi penasaran dengan nama band yang sering mereka lihat pada kaos yang dikenakan teman atau kerabat terdekat mereka.

            Dengan menggunakan media sosial twitter, setidaknya ada banyak kesempatan sebuah band dapat mempromosikan bandnya, menekspresikan diri, sehingga eksistensi diri terpenuhi. Media sosial twitter juga merupakan wadah promosi gratis yang dapat diakses di mana saja, kapan saja, dan dalam kesempatan apa saja, selama kita terhubung dengan internet.

            Cukup banyak band-band indie Bandung yang telah aktif menggunakan twitter sebagai media promosi, baik itu lagu, album, bahkan penjualan merchandise. Di twitter pun bahkan ada akun-akun yang memang mengkhususkan diri mereka sebagai wadah promosi band-band indie yang ingin mendapatkan apresiasi dari para penikmat musik Indonesia. Saling berbagi ilmu, bertukar informasi, menyatakan pendapat, saran, dan masukan, serta dapat juga berdiskusi membuka forum yang tidak sedikit dapat menciptakan sebuah komunitas baru yang pada akhirnya akan sering mengadakan acara-acara yang dapat dimanfaatkan sebagai ajang unjuk gigi, yang biasa mereka sebut gigs.

            Jadi, twitter merupakan media sosial yang dapat menunjukan suara sebuah band dalam eksistensi serta promosi diri di dalam dunia musik Indonesia. Di mana suara yang menyerukan nama band ini diharapkan akan didengar, diiingat, dan dicari keberadaannya sehingga banyak mendapat apresiasi dari para pecinta musik di tanah air, khususnya di kota Bandung.